Barcelona akan menggunakan NFT dan membangun metaverse-nya sebagai salah satu bagian dari strategi klub untuk menarik fans dari dunia yang baru itu.
Demikian pidato presiden klub, Joan Laporta ketika menjadi keynote speaker dalam perhelatan Mobile Congress 2022 yang berlangsung di Barcelona.
Banyak klub olahraga yang mulai beralih ke platform digital untuk bisa terkoneksi langsung dengan fans di seluruh dunia serta meningkatkan pendapatan klub, tetapi berinvestasi di teknologi yang masih berada di tahap awal bukannya tanpa resiko.
Terbaru, Barcelona sudah menyiapkan teknologi virtual and augmented reality (VR/AR) untuk berjalan-jalan di Stadion Camp Nou.
“Kami ingin membangun metaverse sendiri, NFT sendiri, dan semua peluang bisnis yang kini bermunculan di dunia kita sekarang,” ucap Laporta dalam konferensi tersebut.
Sebagai salah satu klub paling sukses di dunia, Barcelona didirikan pada tahun 1899 sebagai organisasi non-laba yang dimiliki secara bersama-sama (socio) yang terdiri dari 144.000 anggota dan 1.200 fans.
Belakangan, santer diberitakan tentang stabilitas keuangan klub yang kian sulit di tengah pandemi. Laporta menganggap salah satu cara untuk memulihkan keuangan yaitu masuk di dunia baru ini, NFT dan metaverse.
Industri sepakbola terhitung yang agak terlambat memasuki NFT dan metaverse. Cabang-cabang olahraga yang populer di Amerika Serikat telah lebih awal, terutama bola basket (NBA), American Football (NFL) dan baseball (MLB).
Dikutip dari Tech Monitor, Deloitte Global, sebuah lembaga finansial, memperkirakan bahwa pada tahun 2022 ini akan ada transaksi NFT sekitar 2 miliar dolar dalam industri olahraga. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Diperkirakan hingga akhir tahun 2022, akan ada empat sampai lima juta penggemar olahraga yang akan membeli koleksi olahraga di NFT.
Ketua sesi keynote dan presenter Mobile World Live, Sasha Twining, mengatakan bahwa dunia ini sesuatu yang menarik bagi industri sepakbola. “Menggunakan NFT untuk meningkatkan pendapatan klub adalah suatu inovasi yang besar bagi mereka, tetapi harus tetap memeperhatikan perasaan para fans. Jangan sampai mereka merasa dieksploitasi lewat NFT, mereka harus benar-benar merasa membutuhkan dan membeli.” Katanya kepada TechMonitor.
“Pertanyaan lain untuk klub sepak bola adalah bagaimana bersaing dengan indsutri hiburan untuk meraup uang dari dompet generasi milenial,” tambahnya.
“Fans yang lebih muda terbiasa dengan pengalaman digital yang menyeluruh, di mana pun mereka berada. Klub perlu mencari cara untuk memasoknya, sambil mempertahankan semangat dan etos permainan.”
Tetapi untuk klub seperti Barcelona menggunakan teknologi seperti NFT adalah suatu keharusan, kata Laporta. “Di dunia baru ini, untuk bersaing kita harus mendirikan divisi teknologi dan inovasi,” lanjutnya.
Komentar