Sebuah pernyataan menarik dibuat oleh Brenden Aaronson. Penggawa timnas Amerika Serikat itu mengeluhkan cuaca panas di Qatar jelang digulirkannya Piala Dunia 2022.
Seperti yang sudah diketahui, Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, turnamen Piala Dunia digelar di musim dingin saat Qatar jadi tuan rumah.
Cuaca jadi pertimbangan utama mengapa jadwal Piala Dunia 2022 digeser. Karena terletak di daerah gurun, suhu Qatar di musim panas sangat tinggi, sehingga mereka menggeser jadwalnya ke musim dingin agar suhunya bisa lebih rendah.
Meski sudah digeser ke akhir tahun, Aaronson menyebut cuaca di Qatar masih sangat panas. “Ya, cuacanya di sini sangat panas, dan berbeda dari cuaca panas yang biasa,” ujar Aaronson yang dikutip Goal International.
Aaronson menyebut bahwa setibanya di Qatar, ia dan rekan-rekannya merasa kewalahan dengan cuaca panas yang menyelimuti seluruh negara.
Itulah mengapa ia menyebut Amerika Serikat dan negara-negara kontestan Piala Dunia 2022 harus beradaptasi dengan cepat di cuaca ini, termasuk mengatur waktu latihan.
“Dengan cuaca seperti ini, kami harus mengubah waktu latihan kami. Hari ini cuacanya sangat panas sekali, tapi kita tidak tahu bagaimana hari-hari berikutnya,” sambung Aaronson.
Aaronson juga mengaku sedikit cemas bahwa cuaca panas ini akan berpengaruh juga dengan jalannya pertandingan Piala Dunia 2022 nanti.
Ia berharap cuaca pertandingan nanti bisa tidak terlalu panas sehingga tidak mengganggu performa para pemain saat turnamen itu dimulai.
“Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di stadion dengan cuaca panas seperti ini. Kita tidak bisa mengira apa yang akan terjadi, namun kami akan mencoba beradaptasi dengan sebaik mungkin,” imbuhnya.
Timnas Amerika Serikat tergabung dengan grup B Piala Dunia 2022.
Anak asuh Gregg Berhalter itu akan berhadapan dengan Wales di Al Rayyan Stadium di pertandingan pertama grup B tersebut.
Komentar