Direktur Red Bull Ralf Rangnick mengakui ia memang sempat berkomunikasi dengan AC Milan dan tak menutup peluang untuk melatih Rossoneri.
Milan berusaha membangun tim yang lebih baik pada musim 2019-20 ini. Caranya dengan menunjuk Marco Giampaolo dari Sampdoria sebagai pelatih baru.
Namun masa kerja Giampaolo di Milan hanya berlangsung seumur jagung. Ia dipecat dan kemudian digantikan Stefano Pioli.
Di San Siro, Pioli diberi kontrak berdurasi dua tahun. Namun kemudian muncul kabar bahwa pemilik Milan yakni Ellott Management ingin mencari pelatih lain.
Pelatih yang mereka inginkan adalah Rangnick. Keinginan Elliott ini kemudian memicu konflik internal di tubuh manajemen Rossoneri.
Sebelumnya legenda AC Milan yakni Zvonimir Boban mengungkapkan bahwa Rossoneri sudah menghubungi Ralf Rangnick. Kabar itu kemudian dikonfirmasikan kebenarannya secara langsung oleh Rangnick sendiri.
Ia pun mengaku membuka peluang untuk gabung MIlan. Namun pada akhirnya pembicaraan terhenti di tengah jalan akibat munculnya pandemi virus corona.
“Saya tidak bisa mengecualikannya sepenuhnya. Milan bertanya kepada saya tentang ketersediaan saya, saya menyarankan [berbicara saja dengan] Red Bull dan ada pembicaraan dengan agen saya,” ungkap Rangnick pada Bild.
“Setelah kontak, wabah coronavirus tiba, dan masalah yang lebih penting muncul. Milan dan Lega memiliki hal-hal lain untuk dipikirkan.”
Sebelumnya agen dari Ralf Rangnick yakni Marc Kosicke mengutarakan hal yang berbeda. Ia mengklaim Rangnick tak punya rencana pindah ke Italia.
“[Ivan] Gazidis dan Rangnick sudah saling kenal selama bertahun-tahun dan sering berbicara bersama. Tapi tidak ada rencana untuk bekerja sama. Ada prioritas lain saat ini,” kata Kosicke
AC Milan sendiri sebelumnya disebut masih belum bisa memutuskan apakah akan terus mengejar Ralf Rangnick atau tidak. Bahkan ada opsi mereka akan terus memakai jasa Stefano Pioli karena faktor finansial.
Komentar