Manchester United atau MU sedang mencari pemain baru untuk meningkatkan lini tengah. Dan, kabarnya nama pemain Borussia Dortmund Manuel Akanji telah dikaitkan dengan klub Liga Inggris itu.
Bulan lalu, Bild melaporkan bahwa Dortmund telah menawarkan kesepakatan senilai 8 juta euro per musim kepada pemain internasional Swiss. Saat ini Akanji berpenghasilan sekitar 5 juta euro per musim dan dinilai sekitar 21 juta pounds.
Baru-baru ini, sumber berita terkenal Jerman menyebutkan bahwa tawaran kontrak Dortmund ditolak bintang berusia 26 tahun itu. Dia menginginkan 10 juta euro per musim, dan klub Bundesliga itu masih berusaha mengikatnya dengan kontrak jangka panjang.
Di sisi lain, manajer sementara MU, Ralf Rangnick, tertarik untuk memikat mantan bek FC Basel dan bersedia membayarnya lebih dari permintaannya untuk menyelesaikan penandatanganan.
Bild mengklaim bahwa MU siap untuk menyetujui kesepakatan yang akan membuat sang pemain mendapatkan 15 juta euro per musim yaitu sekitar 240.000 pounds seminggu.
Dortmund berada dalam perburuan gelar yang ketat dengan rival Bayern dan Akanji telah menjadi pemain kunci bagi mereka. Untuk Swiss, ia sejauh ini telah mencatatkan 38 caps dan berpengaruh dalam kampanye kualifikasi Piala Dunia 2022 mereka.
Manchester United telah menghabiskan banyak uang di bek tengah selama bertahun-tahun tetapi mereka perlu menyadari bahwa kapten, Harry Maguire, yang tampil buruk musim ini, tidak cukup baik dan perlu diganti.
Dalam skenario seperti itu, menurut Anda apakah MU harus menyetujui kesepakatan 240.000 pounds seminggu untuk mengontrak Manuel Akanji di jendela transfer musim panas?
Manuel Akanji sendiri memang punya mimpi besar. Dia ingin meraih banyak hal dalam sepak bola.
Salah satunya adalah dengan bergabung bersama MU. Sebab klub itu memang adalah klub impiannya sejak kecil.
“Saya memiliki mimpi yang besar, yaitu untuk melangkah sejauh mungkin di sepakbola,” ujar Akanji.
“Sejak saya kecil, Manchester United selalu menjadi klub favorit saya. Saya ingin bermain di sana suatu hari nanti,” serunya.
Komentar