Site icon 7UPTIMES

Tim Kuda Hitam Siap Beri Kejutan di Euro 2020

Sisi menarik sebuah kompetisi seperti Euro 2020 atau Piala Eropa tidak hanya berbicara soal kemenangan, tetapi juga kejutan-kejutan yang ada.

Kejutan seringkali datang dari tim-tim yang tidak dijagokan tetapi mampu mengalahkan tim besar.

Sebagai contoh, perjalanan Islandia di pentas Piala Eropa atau Euro 2016 lalu.

Islandia berhasil lolos ke babak 16 besar tanpa terkalahkan kemudian mampu menaklukan Inggris (2-1) pada babak 16 besar tersebut.

Beranjak ke perempat final, nama Islandia bergema di dunia dengan sebutan tim kuda hitam Euro 2016.

Salah satu yang tak terlupakan adalah Viking Claps, koreo suporter Islandia, saat tim kebanggan mereka memukau di ajang Euro 2016.

Munculnya tim kuda hitam di Euro 2020 kali ini tentu kembali dinanti publik pencinta sepak bola.

Jika melihat dari beberapa skuad yang sudah dikeluarkan oleh masing-masing tim nasional peserta, bisa dilihat siapa yang bakal mendapat julukan skuad kuda hitam.

Melansir daftar skuad dari laman resmi UEFA, ada beberapa tim “biasa-biasa saja” dengan komposisi pemain cukup mengerikan.

Berikut 5 tim yang bisa menjadi kuda hitam berdasarkan daftar pemainnya:

1. Turki

Berbicara soal komposisi, Turki punya daftar pemain yang cukup terkenal di kompetisi liga top Eropa.

Sebut saja Hakan Calhagnolu (AC Milan), Ozan Kabak (Liverpool), Caglar Soyuncu (Leicester), dan duo punggawa klub jawara Liga Perancis, yakni Yusuf Yazici dan Burak Yilmaz dari Lille.

Yusuf Yazici sempat mengejutkan publik sepak bola karena mampu menjebol gawang AC Milan tiga kali dalam satu pertandingan alias hattrick pada ajang Liga Europa.

Sementara Burak Yilmaz merupakan top skor dari klub Lille yang saat ini mampu menghentikan digdaya Paris Saint-Germain di Liga Perancis.

Pelatih timnas Turki juga punya catatan bagus. Dia adalah Senol Gunes.

Keberadaan Senol Gunes membuat Turki kokoh dalam 10 pertandingan pada babak kualifikasi Euro 2020, yakni membawa tim hanya kebobolan tiga gol.

2. Wales

Timnas Wales memang tak pernah lepas dari sosok Gareth Bale. Namun, bukan hanya Bale saja yang berada di timnas tersebut.

Pemaini-pemain timnas Wales memiliki deretan nama yang familiar di Liga Inggris baik kasta tertinggi maupun kedua.

Sebut saja Ben Davies (Tottenham Hotspur), Joe Rodon (Tottenham), Joe Allen (Stoke City), Ethan Ampadu (Chelsea), hingga Daniel James (Manchester United).

Pada ajang Euro 2016 lalu, Wales juga cukup kuat dengan finis di perempat final. Mereka kalah dari Belgia.

3. Ukraina

Kehadiran sosok pelatih Andriy Shevchenko tampaknya membuat timnas Ukraina harus ditakuti, khususnya Grup A Euro 2020.

Sebab, pada babak kualifikasi, mereka keluar sebagai juara grup dengan enam kemenangan dari delapan pertandingan. Dua sisanya imbang.

Artinya, Ukraina tak merasakan kekalahan sama sekali. Mereka unggul daripada juara bertahan Piala Eropa 2016, Portugal yang sempat kalah satu kali.

Kekalahan Portugal tersebut juga datang dari Ukraina, yakni dengan skor 1-2.

4. Polandia

Pemain-pemain timnas Polandia cukup menyebar di liga-liga top Eropa.

Untuk posisi kiper saja, ada tiga pertarungan internal dari Lukasz Fabianski (West Ham), Wojciech Szczesny (Juventus), dan Lukasz Skorupski (Bologna).

Selain itu, nama paling mentereng menunjuk sosok striker haus gol Bayern Muenchen, Robert Lewandowski.

Lewandowski bisa saja berduet dengan penyerang ganas lainnya, yakni Arkadiuz Milik (Marseille).

Pada kualifikasi Euro 2020, Polandia juga berhasil keluar sebagai juara Grup G dengan total 8 menang, 1 imbang, dan sekali kalah.

5. Skotlandia

Diam-diam, Skotlandia punya skuad mengerikan seperti Che Adams (Southampton), Liam Cooper (Leeds United), Kieran Tierney (Arsenal), Andy Robertson (Liverpool), Scott McTominay (Manchester United), hingga Billy Gilmour (Chelsea).

Skotlandia tergabung dengan Grup D bersama Inggris, Kroasia, dan Republik Ceko.

Jika melihat komposisi lawan, Skotlandia bisa saja menyulitkan. Tetapi semua akan bergantung pada strategi dari pelatih mereka, Steve Clarks.

Steve Clarks tak begitu asing di sepak bola Inggris. Hal ini tentu bisa menjadi modal saat bertemu dengan asuhan Gareth Southgate nantinya.

Exit mobile version