Berbicara mengenai perbandingan andara David De Gea dan Dean Henderson tentu tidak akan ada habisnya. Kedua penjaga gawang hebat ini mempunyai atribut unggulan masing-masing yang bisa menjadikan mereka menjadi penjaga gawang utama Manchester United. Berbeda dengan De Gea yang sudah berkecimpung dengan kerasnya Premier League sejak 2011, nama Dean Henderson baru santer terdengar musim ini sejak dia dipinjamkan oleh Manchester United ke Sheffield United.
Dean Henderson merupakan produk akademi Manchester United. Dia tumbuh dan berkembang dengan DNA Manchester United. Tidak heran Henderson memiliki hasrat yang besar untuk menjadi penjaga gawang utama Manchester United. Hal tersebut diakui oleh pelatih Sheffield saat ini Chris Wilder.
“Dia ingin menjadi kiper internasional, dia ingin menang bersama timnas Ingrris dan bermain Untuk Manchester United, klub sepak bola yang sangat besar di dunia”. Kata Wilder dikutip dari Goal.com
Statistik Henderson yang ciamik bersama Sheffield musim ini tidak serta merta memuluskan jalannya untuk menjadi penjaga gawang utama Manchester United. Memang tidak bisa dipungkiri, Henderson memiliki segudang modal yang menjadikannya layak untuk menjadi penjaga gawang utama Manchester United. Berdasarkan laman resmi Premier League, sampai musim 2019/2020 dihentikan karena COVID 19, Henderson telah mencatatkan 27 penampilan bagi Sheffield United di Premier League. Sepanjang 27 penampilan tersebut, Henderson telah mencatatkan 10 clean sheet, 70 penyelamatan, 1 penalties saved, 11 tinjuan, 12 sapuan umpan silang. Selain itu, Henderson juga telah kebobolan sebanyak 22 kali dan membuat 1 kali kesalahan yang berakibat gol.
Walaupun musim ini De Gea banyak di kritik karena melakukan kesalahan yang sepele. Banyak juga yang menilai peformanya telah menurun. Walaupun berada di tengah badai kritik, De Gea masih mampu menunjukkan penampilan terbaik selama berada di bawah mistar gawang United. Situs resmi Premier League mencatat De Gea telah mencatatkan 29 penampilan di Premier League selama musim 2019/2020. De Gea berhasil mencatatkan 8 clean sheet, 76 penyelamatan, tidak ada penalties saves, 7 tinjuan dan 4 memotong umpan silang. De Gea kebobolan sebanyak 30 kali dan 3 kali melakukan kesalahan yang berakibat gol.
Melihat statistik tersebut, tentu kualitas kedua penjaga gawang tersebut bisa dikatakan tidak jauh berbeda. De Gea yang lebih unggul dari segi refleks dalam penyelamatan tetapi kalah dalam hal umpan silang dan bola-bola tinggi dari Henderson. Tetapi ada satu hal yang tidak dimiliki oleh Henderson saat ini, yaitu pengalaman dan ketenangan untuk bertanding di partai-partai besar dengan tekanan yang sangat tinggi. Tidak bisa dipungkiri, saat ini De Gea adalah satu-satunya pemain senior warisan Ferguson di United. De Gea masih memiliki mental juara. Hal itu dia tunjukkan dengan penampilan yang bisa dibilang konsisten setiap musimnya. Berbeda dengan Henderson yang naik daun pada musin 2019/2020.
Banyak pengamat sepak bola mengatakan belum saatnya Henderson untuk menjadi penjaga gawang utama United. Masih terlalu naif untuk menyingkirkan De Gea dan melakukan perjudian dengan Henderson. Senada yang dikatakan oleh legenda United, Peter Schmeichel mengatakan langsung di akun instagram pribadinya bahwa tidak ada keraguan tentang potensi yang dimiliki oleh Henderson, tetapi dia bermain satu musim di klub yang telah memiliki perjalanan yang luar biasa di Premier League. Tetapi Henderson perlu menjunjukkannya di musim lain, lagi, dan lagi, agar semua orang yakin bahwa dia orang yang tepat.
Selain harus berjuang menyingkirkan De Gea, Henderson juga harus bersaing dengan Sergio Romero. Kiper kedua United ini sepanjang perjalanannya di United masih nyaman dan tidak rewel dengan statusnya saat ini. Tidak mudah menyingkirkan Sergio, secara kualitas, dia juga tidak jauh berbeda dengan De Gea. Apalagi semakin bertambahnya usia, Sergio semakin menunjukkan kematangannya sebagai penjaga gawang, sama seperti legenda United lainnya, Van der Sar.
Banyak pihak yang menyarankan Henderson untuk terus berada di Sheffield sebagai pemain pinjaman. Dia harus bersabar menunggu kesempatan sambil terus mengasah kemampuannya. Apalagi usia Henderson masih terbilang sangat muda dan karir seorang penjaga gawang rata-rata sangat panjang. Tetapi semua tergantung kepada United dan Henderson, 31 Mei 2020 masa pinjaman Henderson akan berakhir di Sheffield dan akan kembali ke United. Apakah Henderson mau bersaing dengan De Gea dan Sergio, mengingat slot ketiga penjaga gawang di pastikan akan kosong setelah kontrak Lee Grant berakhir akhir musin ini. Tetapi sangat disayangkan jika Henderson mau bersaing dengan kedua seniornya tersebut, mengingat jam terbangnya pasti akan berkurang dan potensinya tidak bisa berkembang secara maksimal.